Sandiaga Keluarkan Istilah Politik Lado, Apa Artinya?
Beritaterkini99- Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno kembali melontarkan istilah politik yang tak biasa. Saat blusukan ke Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Sandiaga berceletuk dengan bahasa “politik lado” ketika berbincang dengan pedagang cabai di pasar tersebut.
Lado, dalam bahasa Sumatera Barat dan sering dipakai oleh warga Kota Pekanbaru, punya arti ‘cabai’. Sandi menyiratkan pemakaian bahasa ini agar tidak mudah berbicara negatif dan saling menyerang karena ada lado sebagai penghukumnya.
“Saya waktu kecil, ibu saya menyiapkan lado dalam piring lalu diletakkan di atas meja. Kalau ngomong kotor, ngomong negatif dan menyakiti orang lain bisa dilado mulutnya,” seloroh Sandi, disambut tawa penjual cabai dan pengunjung pasar lainnya.
“Politik lado. Bagus juga itu, kalau lado itu mengingatkan agar tidak bicara negatif, dan tidak saling menyerang,” lanjut Sandi.
Kepada pengunjung dan pedagang di sana, Sandi berjanji membuat pasar yang sudah lama ada di Pekanbaru ini kian maju. Menurut dia, ekonomi masyarakat harus diberdayakan, dimulai dari pedagang di pasar.
“Jangan sampai kita tidak bisa berkembang karena adanya genderuwo-genderuwo politikus dan ekonomi. Ayo ekonomi jangan sontoloyo, semangat kita,” ungkap Sandi menyemangati warga dan pedagang di pasar.
Saat blusukan, Sandi juga membeli satu kilogram cabai merah dan berniat membawanya ke Jakarta. Untuk cabai yang dibelinya, Sandi mengeluarkan uang Rp 30 ribu.
Menurut Sandiaga, harga cabai ini mulai stabil, meski beberapa pekan lalu sempat merangkak naik.
“Tentu harapan kita semua agar harga komoditas bisa murah. Kalau bisa harga cabai di bawah Rp 25 ribu,” ucap Sandi.
Jika nanti terpilih, pria yang lahir di Kota Pekanbaru tahun 1969 silam ini berjanji akan menstabilkan harga komoditas.
“Kita menggerakkan ekonomi kreatif, pendidikan akses untuk pelatihan didorong, jangan semuanya impor. Saya ini asli Riau, insyaallah akan kita jadikan pasar yang maju, pasar rakyat,” ucap Sandiaga.
Harga Cabai Tinggi
Sementara itu, Rudi yang cabainya dibeli Sandi mengaku dalam sepekan terakhir harga cabai memang mahal.
“Ya, memang harga cabai naik. Saya ambil cabainya di Bukittinggi. Tadi dia (Sandi) bilang ke saya berharap kalau harga cabai bisa turun,” ujarnya.
Ia pun juga berharap hal yang sama agar harga cabai bisa kembali normal, karena bisa membuat pembeli meningkat.
“Kita berharap agar harganya kembali normal,” pungkas pria yang sudah berjualan selama 10 tahun ini.