Kim Kardashian KW Tewas Gara-Gara Suntik Bokong dengan Pelumas Mesin Pesawat
Beritaterkini99- Seorang penari klub malam yang terobsesi dengan Kim Kardashian meninggal dunia secara tragis, gara-gara bokongnya disuntik dengan implan berisi pelumas industri yang biasa digunakan untuk pesawat.
Proses pembesaran bokong abal-abal itu dibanderol dengan kesepakatan harga murah.
Dalam pemberitan The Sun, Jumat (30/11/2018), Fanny Kaina Solis Peraza dilaporkan mengalami reaksi alergi terhadap silikon industri yang disuntikkan seorang pria transgender yang mengaku sebagai ahli bedah di Peru. Wanita 26 tahun itu pun dilarikan ke rumah sakit akibat kondisi tersebut.
Para dokter yang menangani Kim Kardashian KW dalam perawatan intensif mengatakan, operasi pengangkatan implan itu tak berjalan mulus dan nyawanya tak terselamatkan.
Menurut sepupunya, Maria Fernanda Abreu Gonzales, wanita muda itu menginginkan kedua bokongnya disuntik dengan zat itu agar terlihat lebih besar. Sesuai dengan keinginannya agar mirip dengan selebritas Kim Kardashian.
Orang-orang di tempatnya bekerja sebagi penari di kota Trujillo, Peru membenarkan bahwa Solis Peraza memang terlihat seperti Kim Kardashian saat beraksi di panggung.
Kematian Solis Peraza pun akhirnya dilaporkan ke pihak berwenang, polisi kemudian mengunjungi salon kosmetik El Virrey di kota itu dan menemukan tempat tersebut tutup dan sepi.
Abreu Gonzales kemudian menelepon ahli kecantikan di salon itu, seorang transgender yang menyebut dirinya ‘Nico’. Ia mengatakan kepadanya bahwa sepupunya sakit parah di rumah sakit dan membutuhkan bantuan untuk membayar tagihan medis.
Tak menyadari bahwa kliennya telah meninggal, Nico pergi ke rumah sakit tempat Solis Peraza dirawat. Polisi kemudian menangkapnya di sana.
Polisi mengungkapkan bahwa pria transgender bernama lengkap Nixon Moises Angulo Chavez, 39, mengaku menyuntikkan zat terlarang itu ke bokong Kim Kardashian KW yang hijrah dari Venezuela demi mencari kehidupan lebih baik.
Nico saat ini menghadapi tuduhan pembunuhan dan penyelidikan terus berlanjut.
Silikon industri, yang kerap digunakan dalam penyuntikan silikon ilegal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk stroke dan kematian. Mengapa demikian?
Bahan yang disuntikkan itu sejatinya lebih sering digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin pesawat karena kemampuannya berkinerja pada suhu tinggi.
Kasus Serupa
Kasus serupa terjadi beberapa waktu lalu. Seorang ahli bedah plastik di Brasil dinyatakan buron setelah seorang pasiennya tewas usai suntik botox di bokong.
Dokter yang dikenal dengan nama dr. Bumbum tersebut dituduh melakukan malapraktek pada seorang wanita berusia 46 tahun. Dia meninggal beberapa jam setelah menerima suntikan untuk memperbesar bokongnya.
Korban diketahui bernama Lilian Calixto, manajer bank HSBC yang rela menempuh jarak 1.997 km dari Cuiaba, Brasil tengah, ke apartemen dokter bernama asli Denis Furtado yang berada di Distrik Barra da Tijuca, Rio de Jeneiro, pada Sabtu malam.
Dr. Bumbum rutin tampil di acara televisi di Brasil untuk menjadi narasumber dalam sejumlah program kecantikan. Ia mengaku telah melakukan lebih dari 8.000 operasi pembesaran bokong, beberapa di antaranya adalah figur publik dan artis.
Saat tiba di kediaman dr. Bumbum, Calixto diyakini telah memesan akrilik PMMA untuk disuntikkan ke daerah bokongnya agar terlihat lebih berisi dan bulat. Ibu dua anak ini juga melakukan implan hormon untuk mengobati gejala menopause yang dideritanya.
Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 18 Juli 2018.
Namun takdir berkata lain. Setelah menerima suntikan pada pukul 22.00 waktu Brasil, dia dilaporkan jatuh sakit dan mulai mengalami sesak napas. Kondisinya pun kian memburuk. Mengetahui ada yang tak beres di tubuh pasiennya, Furtado melarikannya ke rumah sakit Barra D’Or.
Di sana, Calixto langsung dibawa ke ruang ICU dan mendapat perawatan medis segera sekitar pukul 23.00, tetapi kondisinya semakin parah. Dia bahkan tidak responsif terhadap alat-alat pendukung kehidupan.
Seluruh tim dokter yang menangani telah berupaya keras untuk menolong wanita cantik itu, akan tetapi Tuhan berkehendak lain. Nyawa Calixto tak bisa diselamatkan. Dia mengembuskan napas terakhir pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00.
Menurut sumber di rumah sakit, Furtado secara tidak sengaja menyuntikkan produk ke salah satu arteri Calixto, sehingga tercipta gumpalan darah yang pecah di jantungnya.
Polisi telah menangkap perawat yang membantu dalam prosedur bedah plastik itu, juga kekasih Furtado. Akan tetapi ketika itu, dokter fenomenal tersebut berhasil kabur. Ia dinyatakan buron setelah hakim setempat mengeluarkan surat perintah penangkapannya.