Heboh Bahas Qanun Poligami, Aceh Punya Banyak PR Benahi Perekonomian
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menilai perekonomian Aceh belum bisa dikatakan bagus demi menunjang kesejahteraan masyarakatnya.
Pertama, Aceh memiliki tingkat kemiskinan yang masih relatif tinggi. Kedua, dari sisi pendapatan yang dihasilkan dari investasi masih cukup tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumatera. Ketiga, Aceh masih sangat bergantung dengan komoditas yang harganya fluktuatif terhadap harga di pasar internasional.
Terkait investasi yang masih kurang bergairah di Aceh, Bhima menjelaskan hal itu bisa dilihat dari kondisi industri di sana yang memang belum begitu berkembang. Dulu memang ada industri yang berjaya di sana namun tak bertahan lama.
“Pemerintah daerah Aceh juga saya kira kurang proaktif menggaet investor khususnya dari luar ya, sehingga tingkat pertumbuhan industri di Aceh juga sangat lambat,” jelasnya.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Aceh menurutnya juga masih jadi pekerjaan rumah. Kata dia berdasarkan data BPS 2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Aceh memang tidak jelek yaitu 70,6. Hanya saja masih ada kesenjangan antar wilayah.
Dibandingkan beberapa provinsi lain di Sumatera, Aceh juga masih kalah. Kalau dibandingkan, Sumatera Barat IPM-nya 71,2 dan Riau 71,7.
“Untuk pembangunan manusia di Aceh memang masih ada beberapa tantangan di daerah yang rendah indeks pembangunan manusianya,” tambahnya.