SEPAKBOLA 

Milan Mencoba Menemukan Kembali Jiwanya yang Hilang

Beritatrekini99AC Milan hanya menang satu kali dalam tujuh laga terakhirnya di semua kompetisi. Permainan tanpa jiwa merupakan salah satu penyebab Rossoneri meraih sederet hasil negatif ini.

Milan baru saja dikandaskan Lazio di semifinal Coppa Italia. Satu-satunya target mereka yang tersisa musim ini adalah mencoba untuk finis di empat besar Serie A.

Namun itu takkan bisa dilakukan jika Milan masih terus bermain tanpa jiwa.

Milan akan main tandang melawan peringkat 7 Torino pada giornata 34 Serie A 2018/19, Senin (29/4). Milan membutuhkan kemenangan untuk menjaga posisi di peringkat 4. Pelatih Gennaro Gattuso mengharapkan permainan sepenuh hati dari pasukannya.

“Besok, kami akan bermain demi seragam ini, juga karier para pemain dan seluruh Milan secara keseluruhan,” kata Gattuso, seperti dikutip Football Italia.

“Ada banyak alasan untuk menang. Kami sedang berada dalam periode negatif dan semua kritikan itu wajar. Besok, kami akan melawan Torino yang memiliki karakteristik seperti Atalanta. Kami akan membutuhkan kekuatan fisik dan ketajaman. Kami wajib tampil lebih baik.”

Scroll terus ke bawah.

1 dari 1

Mengubah Mentalitas

“Di saat-saat sulit, kami biasanya selalu menunjukkan jiwa, tapi sekarang itu kurang. Anda bisa bermain buruk, tapi selamat dari situasi itu dengan bermain sepenuh hati dan rela menderita,” lanjut Gattuso.

“Kami sepertinya terjebak dalam situasi ini sekarang, dan benar-benar perlu menemukan kembali jiwa kami.”

Gattuso juga menekankan pentingnya kekompakan. Dia ingin pemain-pemainnya berjalan dengan satu tujuan yang sama.

Bicara saja tak ada gunanya. Mereka perlu membuktikannya dengan aksi nyata di atas lapangan.

“Saya mendengar terlalu banyak omongan tentang masa depan saya dan para pemain, tapi itu sudah cukup. Kami harus memikirkan hanya masa depan Milan. Kami harus membuktikannya di atas lapangan.”

“Saat ini, kami sepertinya mengalami penurunan di setiap aspek. Pada titik ini, bicara tak ada gunanya. Kami butuh aksi dan hasil.”

“Masalahnya bukan fisik, karena kami masih bisa berlari. Yang harus berubah adalah mentalitas,” tegasnya.

Related posts