EKONOMI 

China Bikin Peta Pelacak Penunggak Utang

Beritaterkini99 – Pemerintah komunis China terus memperkuat pengawasannya pada rakyat lewat sistem kredit sosial. Kali ini, mereka meluncurkan peta yang bisa mendeteksi orang yang punya utang

Dilaporkan South China Morning Post, inovasi ini disebut “Peta Laolai”. Laolai berarti orang yang tidak membayar utang. Nantinya, peta ini muncul di WeChat yang populer di China.

Para penunggak utang dapat terdeteksi dalam radius 500 meter dari posisi pengguna peta. Pengguna WeChat pun bisa berbagi informasi itu kepada teman-temannya.

Hukuman bagi orang yang menunggak utang cukup bervariasi, seperti larangan membeli tiket pesawat terbang dan kereta cepat, liburan di resort, membeli properti, serta tak boleh menyekolahkan anak ke sekolah mahal.

Sejauh ini, 18 juta orang penunggak utang dilarang utang dan 5,5 juta tak boleh membeli tiket kereta cepat. Peta ini baru digunakan secara parsial, dan bakal dipakai luas di tahun 2020.

Pengadilan Tinggi Rakyat Hebei mengumumkan kebijakan ini minggu lalu. Mereka percaya ini bisa membuat orang yang menunggak utang agar jera.

“Pengembangan dan penggunaan peta dapat memperkuat koneksi dan pembagian informasi tentang tukang utang dan menciptakan kerangka kejujuran yang membatasi mereka yang kehilangan kredibilitas mereka dalam berbagai aspek,” tegas pihak Pengadilan Tinggi Rakyat Hebei.

2 dari 2 halaman

Haruskah Melunasi Utang Saat Terima Bonus?

Mendapat bonus dari kantor tentu menyenangkan. Setelah mendapat bonus, Anda kemudian mulai berpikir, bonus tersebut akan digunakan untuk apa?

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan seorang karyawan begitu menerima bonus adalah perlukah bonus tersebut digunakan untuk melunasi utang.

Menurut perencana keuangan Safir Senduk, perlu tidaknya menggunakan bonus yang didapat untuk membayar utang bergantung dari jenis utang yang Anda punya.

Pertama, jika utang tersebut sudah jatuh tempo dan belum dibayar. Anda jelas harus segera membayar utang tersebut karena jika tidak, akan ada konsekuensi yang Anda terima seperti denda atau bunga.

Kedua, tergantung pada nilai barang yang diutang. Safir membagi utang ke dalam dua bagian. Jenis yang pertama adalah utang yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya akan menurun dalam jangka panjang, misalnya kendaraan.

“Jika Anda membeli barang seperti ini dengan cara dicicil, biasanya nilai yang Anda bayarkan akan lebih mahal dibanding membelinya secara tunai, sementara nilai barangnya menurun,” tuturnya.

Safir menganjurkan untuk melunasi utang tersebut saat Anda menerima bonus untuk menghindari pembayaran yang lebih banyak untuk barang yang nilainya menurun.

Sebaliknya, jika barang yang Anda utangi nilainya meningkat seiring berjalannya waktu, Anda tidak perlu untuk segera melunasinya dengan menggunakan bonus, misalnya saat menyicil rumah. Ini karena dalam jangka panjang, nilai properti Anda lebih tinggi dari bunga yang Anda bayar.

Related posts