Ini Surat Terbuka Goenawan Mohammad Cs Desak Amien Rais Lengser dari PAN
Beritaterkini99- Goenawan Mohammad dan beberapa rekannya, yang menyebut diri mereka sebagai pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), mendesak Amien Rais mundur dari kursi PAN. Amien sendiri saat ini duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan.
“Sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis. Kami rasa Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik Saudara,” tulis pria yang karib disapa GM lewat siaran pers, Rabu (26/12/2018).
GM menilai Amien Rais telah menjadikan agama sebagai alat politik. Karenanya, sikap tersebut yang disinyalir makin memperkeruh suasana kebangsaan dalam bernegara dan hanya bertujuan untuk meraih kekuasaan.
Selain itu, GM cs menilai Amien saat ini mendukung, bersimpati, dan bergabung dengan politikus yang beraspirasi mengembalikan kekuatan Orde Baru ke kancah politik Indonesia.
“Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut memperkeruh suasana dalam negeri, menyebarkan berita jauh dari kebenaran,” tegas GM, masih dalam siaran pers yang disebar ke para wartawan di Galeri Cemara, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
Abaikan Desakan
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, Goenawan Mohammad cs adalah pendiri PAN yang sudah lama tidak aktif dan tidak punya akar di partai.
“Selain daripada itu, mereka adalah pendukung paslon yang tidak diusung oleh DPP PAN,” kata Eddy melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).
Eddy memilih mengabaikan desakan Amien Rais mundur yang dilayangkan GM dan kawan-kawan.
“Saya pastikan seluruh kader PAN solid dalam menjalankan instruksi ketua umum untuk memenangkan kontestasi Pemilu dan Pilpres 2019,” tutur Eddy.
Dia meminta seluruh pihak di dalam tubuh PAN untuk menjaga keutuhan partai dan tidak membuat suasana keruh, sehingga timbul persepsi bahwa PAN rapuh di dalam.
“PAN tetap solid dan tidak ada perpecahan di internal partai,” tegas Eddy.
Meski demikian, PAN tetap menghormati pandangan politik dan sikap GM dan kawan-kawan dalam menyampaikan keinginannya untuk meminta Amien Rais mundur dari kursi PAN.
“Kami menghormati posisi mereka yang menulis surat tersebut, tapi kita meminta mereka menghormati posisi kami di DPP PAN yang solid mendukung Pak Amien Rais,” kata Eddy.
Berikut surat terbuka yang disiarkan Goenawan Mohammad Cs terkait desakan mundur Amien Rais dari tubuh PAN:
Surat Terbuka untuk Amien Rais
Saudara Amien Rais yang kami hormati,
Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional (PAN), kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama di bawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut:
1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.
2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.
3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.
4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukkan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.
5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas dan minoritas.
Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut di atas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu.
– Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saudara.
– Saudara sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia.
– Saudara stelah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
– Saudara sebagai ilmuan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.
– Saudara sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang deskruptif bagi masa depan partai.
Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu menyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.
Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.
Salam hormat dari kami semua,
Jakarta, 26 Desember 2018
Abdillah Toha
Albert Hasibuan
Goenawan Mohammad
Toeti Heraty
Zumrotin