Wafat di Usia 94 Tahun, Ini 5 Fakta Mantan Presiden AS George HW Bush

Beritatrekini99- Mantan Presiden Amerika Serikat George HW Bush meninggal dunia. Menurut keterangan dari juru bicaranya Jim McGrath, sang mantan presiden menghembuskan napas terakhir di Houston pada usia 94 tahun.

Anak dari mantan senator AS ini juga dikenal sebagai perwira tempur, atlet, juragan minyak hingga anggota Kongres dari Partai Republik, demikian dikutip dari laman CNN.

Sebelum menjabat sebagai presiden, Bush merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat mendampingi Presiden Ronald Reagan. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Kongres dari Texas hingga Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB.

Hingga kini, belum diketahui penyebab kematian. Namun yang jelas, George HW Bush kerap dilaporkan masuk rumah sakit dan untuk mendapatkan perawatan intensif akibat penyakit paru-paru basah yang dideritanya.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (1/12/2018), berikut 5 fakta seputar George HW Bush:

Sudah sejak lama George HW Bush keluar masuk rumah sakit. Pada tahun 2014, di usianya yang ke 90 tahun, mantan presiden AS itu pernah dirawat lantaran mengalami gangguan pernapasan.

“Langkah itu diambil sebagai tindakan pencegahan setelah ia mengalami sesak nafas,” demikian informasi yang dikeluarkan kantor Bush seperti dikutip dari CNN.

Sebelumnya Presiden ke-41 AS yang merupakan ayah dari Presiden ke-43 George W. Bush sempat dirawat di rumah sakit pada bulan November 2012. Kala itu ia menderita bronkitis.

Dua bulan kemudian, seorang Republikan yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Ronald Reagan itu dilaporkan pulih.

Di usianya yang tak lagi muda, HW Bush juga kerap terlibat dalam kegiatan amal.

Dikutip dari laman BBC, HW Bush sempat ikut serta memberi dukungan pada seorang bocah kecil yang menderita leukemia atau kanker darah. Ia rela rambutnya dicukur pelontos, tanpa sehelai pun.

Bocah laki-laki malang penderita kanker itu adalah putra dari seorang anggota pasukan pengamanan presiden, Secret Service. Yang kehilangan rambutnya akibat efek samping dari pengobatan untuk penyakit kanker.

Pada 12 Juni 2014, usia Bush genap menginjak kepala sembilan. Hari jadinya itu dirayakan dengan melakukan aksi ekstrem terjun payung.

“Ini hari yang indah di Maine — cukup baik untuk terjun payung,” kicau Bush melalui akun Twitter miliknya seperti dikutip dari New Straits Times.

Presiden AS ke- 41 itu melakukan terjun payung dari helikopter di dekat rumah keluarganya di Kennebunkport, Maine.

Dalam sebuah tayangan televisi, aksi Bush tak kalah memukau dengan para penerjun payung profesional lainnya. Ia dengan percaya diri terjun dari pesawat, melayang-layang di udara dan mendarat tepat di atas target terjun payung yang telah ditentukan bersama sorang pelatih dan beberapa penerjun lain.

“Presiden AS ke-41 melakukannya dengan baik dan gembira, setelah terjun payung lalu mendarat tepat sasaran’,” kata juru bicara Bush, Jim McGrath juga melalui Twitter.

Sebelumnya, pada April 2018, istri dari George HW Bush yaitu Barbara Pierce Bush, meninggal dunia pada usia 92 tahun.

Seperti dikutip dari The Guardian, kesehatan Barbara memang sedang menurun waktu itu. Ia dilaporkan menderita gagal jantung kongestif.

“Setelah serangkaian perawatan di rumah sakit baru-baru ini, dan setelah berkonsultasi dengan keluarga dan dokter, Nyonya Bush memutuskan untuk tidak mencari perawatan medis tambahan dan akan fokus pada perawatan yang membuatnya nyaman,” demikian ungkap juru bicara keluarga, Jim McGrath, dalam sebuah pernyataan 15 April 2018.

Lahir di New York pada 1925, Barbara menikahi George HW Bush pada 6 Januari 1945. Mereka memiliki enam anak, termasuk mantan Presiden George W Bush dan mantan Gubernur Florida, Jeb Bush.

Anaknya yang lain adalah Neil dan Marvin dan Doro Bush Koch. Sementara seorang anak perempuannya, Robin, meninggal saat berusia tiga tahun.

Pada 3 November 1992, William Jefferson Blythe III memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Blythe merupakan nama lahir dari sosok yang dikenal dunia sebagai Bill Clinton.

Di tahun itu, pria yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Arkansas tersebut bersaing dengan calon incumbent George HW Bush.

Tetapi, dengan kepercayaan diri tinggi dan dukungan penuh dari partai pengusungnya, Demokrat, Clinton tanpa ragu membulatkan niatnya terjun di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

Kekalahan Bush sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, jagoan utama dari Partai Republik tersebut dinilai gagal dalam menepati janji kampanye yaitu tidak menaikan pajak.