Kata-Kata Terakhir Jamal Khashoggi Sebelum Tewas: Saya Tercekik
Beritaterkini99 – Wartawan senior Turki dari surat kabar lokal yang pro-pemerintah, memberitahu situs media Al Jazeera tentang kata-kata terakhir Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang terbunuh di konsulat negaranya di Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu.
Kata-Kata itu mengutip rekaman audio detik-detik terakhir Khashoggi yang belum dipublikasikan.
Kepala investigasi di koran Harian Sabah Turki, Nazif Karaman, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kata-kata terakhir Jamal Khashoggi adalah: “Saya tercekik … Ambil tas ini dari kepala saya, saya klaustrofobia,” kata Karaman mengutip rekaman audio dari dalam Saudi konsulat di Istanbul.
“Khashoggi kemudian mati lemas, sementara kantung plastik menutupi seluruh kepalanya,” Karaman menyimpulkan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (12/11/2018).
Rekaman itu juga menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut berlangsung selama sekitar tujuh menit, kata Karaman.
Menurut Karaman, tim pembunuh Saudi yang berjumlah belasan orang menutupi lantai tempat kejadian perkara –di konsulat Saudi di Istanbul– dengan kantong plastik sebelum memotong-motong tubuh Jamal Khashoggi.
Laporan itu sebagian mirip dengan pernyataan otoritas Turki. Bulan lalu, jaksa tinggi Istanbul –dalam komentar resmi pertama pada kasus tersebut– mengatakan bahwa Khashoggi dicekik hingga tewas segera setelah dia memasuki konsulat dan bahwa jasadnya kemudian dipotong-potong.
Karaman juga menambahkan, proses pemotongan Khashoggi, yang dipimpin oleh Salah Tubeigy –kepala badan forensik Saudi Scientific Council of Forensics– hanya menghabiskan waktu 15 menit.
Ia juga mengatakan bahwa Sabah akan segera mempublikasikan beberapa rekaman yang mendokumentasikan saat-saat terakhir kehidupan Khashoggi.
Melengkapi, Karaman menjelaskan bahwa Sabah juga akan menerbitkan gambar dari alat yang dibawa ke negara itu dan digunakan oleh tim pembunuh Saudi saat melakukan aksinya terhadap Khashoggi.
Di sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu 10 November bahwa rekaman audio yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi telah dibagi Turki kepada Arab Saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Inggris.
Pernyataan Karaman datang ketika polisi Turki mengakhiri pencarian mayat Khashoggi. Tetapi, penyelidikan kriminal terhadap pembunuhan Khashoggi akan terus berlanjut, kata seorang narasumber anonim kepada Al Jazeera, Sabtu 10 November 2018.
Arab Saudi mengatakan telah menangkap 18 orang dan memecat lima pejabat senior pemerintah sebagai bagian dari investigasi atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Turki meminta Saudi mengekstradisi para tersangka agar diadili di Negeri Ottoman. Namun, Riyadh menolak permintaan itu.
Sabah: Jasad Jamal Khashoggi Dilarutkan Jadi Cairan, Dibuang ke Selokan
Apa yang diungkapkan oleh Nazif Karaman menjadi bukti kesekian dari Sabah seputar kasus terbunuhnya Jamal Khashoggi. Akhir pekan lalu, surat kabar itu juga melaporkan bahwa pembunuh Khashoggi melarutkan jasad korban dengan cairan asam dan menuangkannya ke saluran pembuangan.
Sampel yang diambil dari saluran air di konsulat Saudi di Istanbul menunjukkan jejak asam, kata Sabah, tanpa mengutip keterangan konfirmasi dari narasumber, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/11/2018).
Hal itu menguatkan keyakinan penyelidik bahwa mayat Khashoggi memang dilarutkan menggunakan cairan asam, menurut laporan Sabah. Namun, laporan itu belum terkonfirmasi.
Sedangkan pekan lalu, koran itu –dengan mengutip pejabat Turki yang anonim– juga pernah melaporkan sebuah teori bahwa tubuh Khashoggi dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam lima koper, usai ia dicekik saat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
Pejabat anonim itu juga mengatakan bahwa kelima koper itu kemudian dibawa ke kediaman konsul jenderal Arab Saudi yang berlokasi dekat dengan konsulat.
Lebih lanjut, narasumber itu mengatakan bahwa Maher Mutreb, Salah Tubeigy dan Thaar al-Harbi adalah tiga tokoh kunci dari 15 anggota tim pembunuh yang dilaporkan terlibat dalam pemotongan tubuh Khashoggi dan mengeluarkannya dari tempat kejadian perkara.
Mutreb adalah salah seorang asisten Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Sementara Tubeigy adalah kepala badan forensik Saudi Scientific Council of Forensics, serta berpangkat kolonel Angkatan Darat Saudi.
Sedangkan al-Harbi adalah letnan baru di satuan pengawal Kerajaan Arab Saudi. Ia dipromosikan menjadi perwira usai menanggulangi dugaan plot serangan drone di istana putra mahkota di Jeddah tahun lalu.