Juventus vs Manchester United, Stam Beberkan Analisisnya
beritaterkini99 – Bek legendaris asal Belanda, Jaap Stam, memiliki analisis soal laga Juventus melawan Manchester United dalam ajang Liga Champions hari Kamis (8/11) nanti. Menurutnya, Bianconeri akan kembali keluar sebagai pemenang.
Saat masih aktif bermain, Jaap Stam mencapai puncak popularitasnya sebagai bek garang kala bermain di Manchester United dulu. Ia mencatatkan total 127 penampilan pada semua ajang bersama The Red Devils.
Maka dari itu, wajar jika pria berumur 46 tahun tersebut punya perhatian khusus terhadap laga kali ini. Apalagi, ia juga sempat bertemu dengan Juventus saat masih membela MU di tahun 1999 lalu.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Unggulkan Juventus
Ini bukan kali pertama Juventus bertemu dengan Manchester United di Liga Champions musim ini. Pada akhir bulan Oktober lalu, keduanya berduel di Old Trafford dan menghasilkan kemenangan tipis 1-0 untuk Bianconeri.
Demi menjaga peluangnya lolos dari fase grup, The Red Devils pun akan mencoba untuk meraih kemenangan di Turin. Tetapi menurut Stam, bekas klubnya tersebut akan kembali menelan pahitnya kekalahan.
“Mereka akan mencoba meraih kemenangan, karena bila United kalah maka tekanan akan kembali ke arah tim [Jose] Mourinho lagi,” ujar Stam dalam wawancara bersama Il Bianconero.
“Juventus adalah unggulan, mereka tidak kehilangan poin sama sekali di Liga Champions dan memiliki pemain hebat,” tambahnya.
Soal Bonucci dan Chiellini
Pada pertemuan sebelumnya, penampilan apik Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini membuat Jose Mourinho tak bisa menahan pujiannya. Pelatih The Red Devils itu mengatakan bahwa keduanya bisa menjadi dosen untuk urusan pertahanan di Universitas Harvard.
Stam sendiri sadar akan kualitas duo tersebut. Namun, ia mengaku tidak sepakat dengan apa yang terlontar dari mulut pelatih asal Portugal itu.
“Mereka adalah pemain bagus yang telah bermain di level tinggi selama beberapa tahun. Saya mendengar pelatih Manchester United berkata bahwa mereka bisa melatih di Harvard, tetapi saya tidak sepakat dengan itu,” tandasnya.
